Minggu, 30 Oktober 2016

Makalah Berbakti Kepada Kedua Orangtua


Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Manusia diciptakan saling keterkaitan satu dengan lainnya. Dalam artian, manusia membutuhkan manusia lainnya untuk menjalani hidupnya. Baik dalam hal yang bersifat kecil dan terlebih dalam hal yang begitu penting. Namun tidak ada orang yang paling berjasa dalam hidup kita selain orang tua kita sendiri. Mereka memberikan kasih sayang yang sungguh luar biasa kepada kita sejak kita lahir hingga kapan pun mereka akan tetap memberikan kasih sayang kepada kita.

Tanpa sedikit pun mengeluh mereka membesarkan kita dengan penuh kesabaran, memberi makan kita dengan penuh keikhlasan, mendidik kita dengan penuh cinta, dan banyak lagi jasa-jasa orang tua yang tidak akan pernah terbalas.

 

B. Rumusan Masalah

1)      Apa makna dari berbakti kepada kedua orang tua ?

2)      Mengapa kita harus berbakti kepada kedua orang tua ?

3)      Apa saja bentuk berbakti kepada kedua orang tua ?

4)      Apa saja bentuk durhaka kepada kedua orang tua ?

5)      Apa saja hak kita sebagai anak terhadap orang tua ?

 

Bab II

Pembahasan

 

A. Makna Berbakti kepada Kedua Orang Tua

            Makna berbakti kepada kedua orang tua yakni berusaha membalas semua yang telah diberikan kedua orang tua kita, meskipun semua kebaikan mereka tidak akan pernah bisa terbalas oleh seorang anak. Oleh karena itu kita harus berusaha sebisa mungkin membuat orang tua kita bangga dan membuat mereka bahagia.

Tanpa sedikit pun mengeluh mereka membesarkan kita dengan penuh kesabaran, memberi makan kita dengan penuh keikhlasan, mendidik kita dengan penuh cinta, dan tentu saja masih banyak lagi jasa-jasa orang tua yang tidak akan terbalas. Selain itu, sebagai anak kita harus mentaati semua yang diperintahkan oleh kedua orang tua kita namun dalam batasan tidak keluar dari aturan-aturan Allah swt. dan Rasul-Nya.

 

B. Hikmah dan Keutamaan Berbakti kepada Kedua Orang Tua

Berbakti kepada orang tua adalah suatu kewajiban bagi seorang muslim. Oleh karena itu seorang anak akan mendapatkan hikmah apabila ia melaksanakan kewajiban tersebut, diantaranya :

1)      Mendapatkan ridha Allah swt.

2)      Terhindar dari dosa besar

3)      Sebab bertambahnya rizki

4)      Menjamin terlahirnya anak-anak sholeh

5)      Balasan surga dari Allah swt.

 

Ada pula keutamaan berbakti kepada kedua orang tua dan pahalanya, yaitu :

1.      Merupakan amal yang paling utama, ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata :

سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: اَلصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا، قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: بِرُّالْوَالِدَيْنِ، قَالَ: قُلْتُ ثُمَّ

أَيُّ؟ قَالَ: الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

 

“Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling utama?’ Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Allah’

2.      Ridha Allah bergantung kepada ridha orang tua sesuai hadist Rasulullah SAW, disebutkan :

 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: رِضَا الرَّبِّ فِي رِضا الْوَالِدِ، وَسُخْطُ الرَّبِّ فِي سُخْطِ الْوَالِد

ِ

“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”

    3. Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami. Yaitu, dengan cara bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.

 

C. Bentuk Berbakti kepada Kedua Orang Tua

1)     Bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seseorang mukmin termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberi kegembiraan kepada orang tua kita.

2)     Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan adab ber-bicara antara kepada kedua orang tua dengan ke-pada anak, teman atau dengan yang lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua.

3)     Tawadhu’ (rendah hati). Tidak boleh kibr (som-bong) apabila sudah meraih sukses atau memenuhi jabatan di dunia, karena sewaktu lahir, kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan, kita diberi makan, minum, dan pakaian oleh orang tua.

4)     Memberi infaq (shadaqah) kepada kedua orang tua, karena pada hakikatnya semua harta kita adalah milik orang tua. Oleh karena itu berikanlah harta itu kepada kedua orang tua, baik ketika mereka minta ataupun tidak.

5)     Mendo’akan kedua orang tua. Di antaranya dengan do’a berikut:

6)     رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرً                                                                                         

Artinya :“Ya Alah limpahkanlah rahmatmu kepada ibu bapakku sebagaimana mereka mengurus ketika aku masih  kecil.

 

Seandainya orang tua masih berbuat syirik serta bid’ah, kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada keduanya, dengan harapan agar keduanya kembali kepada Tauhid dan Sunnah. Bagaimana pun, syirik dan bid’ah adalah sebesar-besar kemungkaran, maka kita harus mencegahnya semampu kita dengan dasar ilmu, lemah lembut dan kesabaran. Sambil terus berdo’a siang dan malam agar orang tua kita diberi petunjuk ke jalan yang benar.

 

D.    Bentuk Durhaka kepada Kedua Orang Tua

1)     Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan atau pun perbuatan yang membuat orang tua sedih atau sakit hati.

2)      Berkata “ah” atau “cis” dan tidak memenuhi panggilan orang tua.

3)     Membentak atau menghardik orang tua.

4)     Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain  daripada mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.

5)     Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan bodoh, “kolot”, dan lain-lain.

6)     Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu seorang anak harus berterima kasih dan membantu orang tua.

7)     Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.

8)     Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, mengisap rokok, dan lain-lain.

9)     Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang tega mengusir ibunya demi menuruti kemauan isterinya.

10)  Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.

 

E. Hak-hak Anak terhadap Orang Tua

             Perlu diperhatikan Allah menyertakan perintah untuk menyembah-Nya dengan perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, untuk menjelaskan betapa agung hak kedua orang tua yang harus ditunaikan oleh anak, karena mereka berdua adalah sebab nyata keberadaan dan kehidupan sang anak. Adapun hak-hak tersebut antara lain sebagai berikut :

1.      Mematuhi setiap yang diperintahkan atau dilarang oleh keduanya dalam hal-hal yang bukan kemaksiatan kepada Allah dan tidak menyelisihi syariatnya, karena tidak boleh mentaati makhluk dalam bermaksiat terhadap Allah, hal ini berdasarkan pada firman Allah swt. :

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukanKu dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuan tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Q.S Al-Luqman : 15)

2.      Memuliakan dan mengagungkan keduanya, bersikap santun terhadap keduanya, menghormati keduanya dengan perkataan dan perbuatan, tidak menghardik keduanya dan tidak mengangkat suara terhadap mereka, tidak berjalan dihadapan (dengan congkak) mereka tidak lebih mengutamakan istri dan anak daripada keduanya tidak memanggil mereka dengan nama mereka tetapi dengan panggilan ayah dan ibu serta tidak bepergian kecuali dengan izin dan kerelaan mereka.

3.      Berbuat baik terhadap keduanya dengan segala sesuatu yang mampu dilakukan, seperti memberi makanan, pakaian, mengobati, dan mencegah mara bahaya serta mempertaruhkan jiwa untuk melindungi mereka.

4.      Menyambung hubungan silaturrahim yang tidak ada hubungan Rahim kecuali melalui mereka berdua, mendoakan dan memohonkan ampunan bagi keduanya serta melaksanakan janji keduanya dan menghormati teman-teman mereka.

 

Bab III

Penutup

 

Kesimpulan

Makna berbakti kepada kedua orang tua yakni berusaha membalas semua yang telah diberikan kedua orang tua kita, meskipun semua kebaikan mereka tidak akan pernah bisa terbalas oleh seorang anak. Kita harus berbakti kepada orang tua karena hal tersebut merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim. Bentuk-bentuk berbakti kepada kedua orang tua diantaranya, bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik, berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut, tawadhu’ (rendah hati), memberi infaq (shadaqah) kepada kedua orang tua, karena pada hakikatnya semua harta kita adalah milik orang tua, serta mendoakan kedua orang tua. Selain bentuk-bentuk berbakti kepada kedua orang tua, ada pula bentuk-bentuk durhaka kepada kedua orang tua. Kita sebagai seorang anak memiliki hak-hak terhadap kedua orang tua, hak-hak tersebut telah dijelaskan pada makalah ini.

 

 

Saran

Sebagai seorang anak, kita memiliki kewajiban untuk berbakti kepada kedua orang tua. Untuk itu, marilah kita senantiasa memenuhi kewajiban kita sebagai seorang anak. Marilah kita membahagiakan kedua orang tua kita, sebelum nantinya kita akan menyesal karena tidak bisa melihat mereka nantinya untuk selamanya. Semoga kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua kita dan membuat mereka bangga terhadap kita.

 


 

               

2 komentar: